MEROKOK dapat menyebabkan pemulihan cidera dan bekas
operasi menjadi lebih lambat. Bukan hanya itu. Perokok juga menghadapi
kompilkasi lanjut dengan kemungkinan kematian yang tinggi setelah
operasi.
Pada bulan September, para peneliti melakukan review terhadap hasil
operasi untuk memperbaiki ligament lutut. Dan perokok cenderung
memiliki hasil yang lebih buruk, termasuk tidak mampu memulihkan fungsi
lutut secara penuh, demikian yang dilansir Health24.
"Kami ingin melihat apakah merokok memiliki efek tertentu pada pasien
dan benar-benar ingin tahu apakah pasien yang berhenti merokok memiliki
hasil yang lebih baik," kata peneliti Dr Abhiram Sharma, dari
University of Rochester di New York.
Secara keseluruhan, analisis meliputi 47.574 pasien yang telah
menjalani reseksi kolorektal untuk kanker, penyakit divertikular atau
penyakit radang usus. Kira-kira 60% dari pasien tidak pernah merokok,
19% adalah mantan perokok dan 20% adalah yang masih merokok.
Selama 30 hari pertama setelah operasi, perokok yang masih aktif
memiliki risiko 30% lebih besar mengalami komplikasi dibandingkan
dengan pasien yang tidak pernah merokok, dan risiko 11% lebih besar
dari mantan perokok. Mereka yang masih merokok aktif punya 1,5 kali
kemungkinan untuk meninggal dalam waktu 30 hari operasi.
"Kami tidak benar-benar terkejut dengan hasilnya. Kita tahu merokok itu
tidak baik dan ada penelitian lain yang menunjukkan merokok adalah
masalah," kata Dr Sharma.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar